Pages

Kamis, 26 April 2012

20 Tips Sukses Karir Untuk Pemula

Para pegawai dalam usia muda yang sedang dalam masa mengembangkan karir, inilah 20 tips dari seorang pria sukses yang wajib Anda terapkan!
 Wally Bock adalah seorang penulis dan konsultan yang telah banyak memberi perkembangan pada berbagai organisasi dan perusahaan. Pria ini telah lebih dari 40 tahun melakukan penelitian dan mengamati perkembangan dunia karir dan masalah seputar kepemimpinan. Kali ini, beliau akan membagi 20 tips bagi Anda yang baru mulai membangun karir untuk mendapatkan jenjang yang cemerlang.

1. Cari dan temukan umpan balik. Umpan balik akan membuat Anda selalu melakukan perbaikan pada karir.

2. Dapatkan bantuan. Anda tidak dapat menyelesaikan dan mendapat segala sesuatu seorang diri. Jangan malu meminta bantuan dari mentor, rekan kerja, teman, buku, kelas pelatihan dan lain sebagainya.

3. Cari tantangan baru. Dengan cara ini Anda akan semakin matang dan berkembang.

4. Ada saat di mana Anda gagal. hal ini akan sangat menyakitkan tetapi hanya duduk diam dan menyesal tidak akan menyelesaikan apapun. Segera bangkit dan tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang bisa saya lakukan untuk melakukan perbaikan?”

5. Bangun kekuatan dan bantu orang lain untuk membangun kekuatan yang sama. Temukan hal terbaik bagi Anda dan tim Anda. Habiskan waktu untuk membangun apa pencapaian dengan kekuatan yang ada. Ingat! Sebuah kerja tim akan menghasilkan kekuatan berkali lipat.

6. Akui kesalahan dengan anggun. Jangan kabur bila Anda melakukan kesalahan. Ucapkan permohonan maaf dan segera perbaiki dan pertanggungjawabkan kesalahan Anda. Dengan begitu, Anda akan belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

7. Ucapkan, “Terima kasih!”. Jangan pelit mengucapkan terima kasih pada siapapun. Jika tidak bisa secara langsung, gunakan email atau sarana komunikasi lainnya. Orang akan lebih mengingat Anda dengan cara ini.
8. Belajar untuk menulis dengan baik. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan baik jika tidak memiliki kemahiran menulis yang baik (hal ini bisa dimulai sejak penulisan CV).

9. Belajar untuk melakukan presentasi yang baik. Pada sistem berbagai perusahaan dan bisnis, selalu ada waktu untuk melakukan presentasi. Karena itu, pelajari bagaimana menyajikan presentasi yang baik dan efisien.

10. Bantu atasan dan rekan kerja untuk tampil lebih baik. Ini adalah tugas Anda sebagai salah satu rasa terima kasih pada perusahaan di mana Anda bekerja. (Jangan biarkan atasan atau rekan Anda tampil berantakan).
11. Belajar untuk diam dan kunci mulut pada saat-saat tertentu. Jangan membicarakan berita sensitif atau salah satu klien Anda bila Anda berada pada tempat-tempat umum. Jangan bergosip, seperti Anda menyimpan semua dokumen penting dengan aman.
12. Perjelas hingga mendalam. Pastikan Anda benar-benar mengerti apa yang diinginkan atasan Anda. Pastikan bahwa orang-orang yang bekerja untuk Anda mengerti apa yang Anda inginkan.
13. Perjuangkan sesuatu yang sangat penting, dan mengalah pada hal sebaliknya. Ada beberapa hal dalam sebuah bisnis dan pekerjaan yang memang bisa merusak sebuah hubungan sosial dengan orang lain. Minimalkan hal ini.
14. Kembangkan kebiasaan baik dan buat daftar apa saja rutinitas yang dapat mengembangkan karir Anda. Anda akan mengembangkan reputasi baik dengan cara ini.
15. Anda tidak akan pernah tahu kapan keberuntungan akan menghampiri Anda dan dia tidak datang begitu saja. Baca, pelajari dan dengarkan, sehingga Anda akan lebih banyak menemukan peluang besar yang bisa Anda raih.
16. Sikap ambisius baik untuk mendorong diri lebih berani tetapi jika tidak dikontrol bisa menjadikan Anda terlalu fokus pada diri sendiri. Sikap ambisius tidak perlu dijalankan dengan sikap agresif. Biarkan orang lain juga membangun ambisi mereka dan biarkan diri Anda membangun reputasi untuk sebuah tantangan (dan menjawab apa yang menjadi ambisi Anda).
17. Tepati janji. Jangan pernah lupa menepati janji, karena kepercayaan orang lain sangat Anda butuhkan. Bila orang lain sudah tidak lagi percaya pada Anda, ucapkan selamat tinggal pada karir yang cemerlang.
18. Buat daftar hal-hal apa yang penting untuk perkembangan karir Anda, setiap hari. Lalu lakukan!
19. Bekerja keras. Beberapa orang memang bisa sukses tanpa bekerja keras, beberapa orang bisa memenangkan undian dengan nilai yang besar tanpa bersusah payah. Tetapi hanya sedikit orang yang bisa berkembang dan sukses tanpa bekerja keras.
20. Ketika rasa ragu datang menghampiri dan Anda bingung saat akan melakukan sesuatu, bayangkan seseorang yang menjadi panutan Anda untuk meraih kesuksesan.Ingat, mengembangkan karir bukan sesuatu yang bisa selesai dan berhasil dalam satu atau dua hari. Perlu waktu yang sangat panjang dan harus dilakukan setiap hari. Dengan begitu, Anda akan menikmati kesuksesan dalam waktu yang panjang sekaligus telah mengembangkan diri, sikap, kemampuan, sekaligus mengenal banyak orang sebagai bagian dari pekerjaan sekaligus warna dalam hidup Anda. Salam sukses! 

Rabu, 25 April 2012

12 Bentuk Dukungan Calon Ayah

KOMPAS.com - Salah satu kunci agar ibu hamil (bumil) merasa nyaman serta mampu memelihara emosi positif adalah dukungan suami. Apa saja bentuk dukungan yang dapat diberikan? Dr Ferdhy Suryadi Suwandinata, SpOG dari RS Grha Kedoya memberikan sejumlah sarannya:

1. Tidak merokok.
Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, tapi patut dilakukan dan jika disertai niat yang kuat pasti berhasil. Perlu diingat, zat utama dalam rokok, yaitu nikotin, menimbulkan efek negatif pada janin, bahkan bisa lahir dengan berat badan rendah, dan kelak sang buah hati lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Kalaupun terasa sulit untuk berhenti merokok, hindarilah berdekatan dengan ibu hamil sehingga asap rokok tak terisap olehnya, bahkan janin.

2. Memerhatikan asupan makanan bumil.
Anjurkan bumil mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Perhatikan pula asupan asam folat, yaitu 400 mikrogram per hari, yang berperan penting dalam pembentukan sistem saraf janin. Kandungan zat gizi ini dapat diperoleh dari sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kacang-kacangan, dan hati, selain juga susu khusus bumil.

3. Mengingatkan istirahat yang cukup.
Istirahat yang cukup selama hamil sangat penting. Jam biologis yang berubah dapat memengaruhi produksi hormon yang otomatis akan memengaruhi janin. Jadi, ingatkan bumil bila aktivitasnya terlihat lebih tinggi dan minta ia istirahat.

4. Mengajak berolahraga.
Olahraga akan membuat bumil tetap sehat, bugar, serta metabolisme tubuh berjalan baik dan otot-otot tetap terlatih. Ajaklah dan dampingi ia selama berolahraga, entah itu berjalan kaki, berenang, yoga, dan lainnya

5. Berempati pada periode mual muntah.
Ini gejala umum yang dialami ibu hamil terutama di awal kehamilan. Bersikaplah empati dengan menawarkan hal-hal yang mungkin meringankan mual muntah bumil, seperti membuatkan teh hangat, mengupaskan jeruk, dan sebagainya.

6. Bijak menyikapi perilaku mengidam.
Mengidam lebih dikarenakan faktor psikologis, bumil menjadu manja dan lebih sensitif. Lebih baik ikuti atau turuti saja keinginan istri selama masih dalam batas wajar. Jika mengidamnya berlebihan, coba beri pengertian secara baik-baik agar bisa dipahami bumil.

7. Mendampingi saat konsultasi.
Usahakan selalu mendampingi bumil saat kunjungan ke dokter. Selain memberikan dukungan dan perhatian pada bumil, suami juga bisa ikut mengetahui tumbuh kembang janin, mendapat informasi dari dokter mengenai gejala yang mungkin dialami istri di periode kehamilan, apa saja yang perlu dilakukan dan lain sebagainya. Suami pun dapat membantu istri menyiapkan pertanyaan agar tidak lupa atau terlewat saat konsultasi.

8. Ikut menstimulasi janin.
Bukan hanya ibu, ayah pun perlu mengajak bicara janin, memperdengarkan musik atau nyanyian, membacakan cerita, mengelus-elus, menepuk-nepuk lembut dan lainnya.

9. Ikut kelas prenatal.
Tak perlu malu atau gengsi mengikuti instruksi bidan saat membantu gerakan senam hamil karena aktivitas ini sangat bermanfaat bagi bumil untuk memperlancar proses kehamilan dan persalinan kelak. Kelas prenatal yang bisa diikuti ayah, antara lain senam hamil, prenatal yoga, dan terapi relaksasi.

10. Rajin memijat ibu.
Menurut penelittian Field (2004), seperti ditulis dalam buku Gentle Birth karya Yesie Aprilia SSiT, MKes, ibu yang mendapatkan pijatan dari suami dan pendampingan selama proses persalinan mengalami penurunan depresi, kecemasan, nyeri serta perasaan negatif. Tak hanya itu, lamanya waktu persalinan menjadi lebih pendek, yakni 8 jam dibandingkan yang tidak didampingi (11 jam).

11. Menyusun rencana melahirkan.
Sebaiknya siapkan dana terhitung mulai proses merencanakan kehamilan untuk keperluan konsultasi ke dokter selama sembilan bulan kehamilan, dana persalinan, hingga dana pascalahir seperti selamatan tujuh bulan.

12. Mendampingi di hari kelahiran.
Suami yang hadir pada saat persalinan dapat memotivasi dan menguatkan istri agar proses yang dijalani berjalan lancar serta mengurangi rasa takut dan sakit karena istri mendapat dukungan secara psikis.

(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)

Anak Butuh Ayah Bukan untuk Ditakuti

KOMPAS.com - Sosok Ayah dibutuhkan oleh anak-anak di rumah, terutama bagi anak laki-laki yang perlu mendapatkan role model. Karenanya, Ayah dan Ibu memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam pengasuhan.


Umumnya, anak-anak lebih dekat dengan Ibu karena sosok inilah yang selalu mendampinginya, apalagi jika Ayah bekerja dan Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Alhasil, anak-anak akan merasa lebih akrab dan membuatnya melakukan apa saja yang disukainya bersama sang Ibu. Anak-anak juga terkadang merasa lebih lepas mengungkapkan perasaannya. Ia bisa menangis, merengek, kepada ibunya dan kadang mengacuhkan atau tak mendengarkan anjuran sang ibu.


Pada kondisi inilah sosok Ayah juga dibutuhkan. Tentunya Ayah juga harus membangun kedekatan dan ikatan emosional dengan anak. Namun, sosok Ayah umumnya berbeda di mata anak. Ayah lebih disegani oleh anak. Jangan heran jika sekali saja Ayah memerintah, anak-anak cenderung mematuhinya.


Presenter dan bintang iklan, Donna Agnesia mengatakan anak-anak butuh sosok yang bisa diseganinya. Ketiga anak saya lebih merasa segan dengan bapaknya. "Bapak menjadi sosok tegas di rumah, yang sebenarnya memang dibutuhkan anak-anak," jelas Donna dalam acara talkshow di kegiatan Family's Day Out di Mal Ciputra Jakarta beberapa waktu lalu.


Meski sosok tegas yang disegani bisa didapatkan dari Ayah, sebaiknya para Ayah juga bisa mengimbanginya dengan memainkan peran sebagai Ayah yang peduli dan tak sungkan mengungkapkan kasih sayang. Dr Ariani Dewi Widodo, SpA dari Klinik Tumbuh Kembang dan RS Grha Kedoya mengingatkan, ketegasan sosok Ayah sebaiknya tak menjadi momok menakutkan bagi anak.


"Hati-hati agar sikap tegas ini tidak jadi momok menakutkan. Ayah juga harus menunjukkan kasih sayang kepada anak, tidak menyeramkan namun tetap tegas," jelasnya.


Dr Ariani melanjutkan, sebisa mungkin anak-anak tidak punya ketakutan terhadap berbagai hal. Termasuk dari perilaku orangtua saat mengasuh anak-anak. Pengasuhan yang keliru, baik ditunjukkan melalui perilaku kekerasan, verbal maupun fisik dapat menimbulkan ketakutan dan trauma pada anak. Trauma ini punya dampak besar terhadap kepribadian anak hingga dewasa kelak.

Rabu, 07 Maret 2012

3 Manfaat Cinta Buku untuk Si Kecil

KOMPAS.com - Minat baca anak Indonesia masih memprihatinkan. Indonesia berada di urutan ke-36 dari 40 negara, berdasar studi lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada 2006. Hasil survei UNESCO juga menunjukkan, Indonesia sebagai negara dengan minat baca masyarakat paling rendah di Asean.

Membaca belum menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Contoh sederhananya, saat sedang menunggu di bandara atau stasiun, hanya segelintir orang yang melakukan kegiatan membaca. Kebanyakan menunggu sambil ngobrol atau kegiatan lainnya, kecuali membaca.

Kebiasaan membaca perlu dikenalkan sejak dini kepada anak-anak, terutama di usia prasekolah. Salah satunya dengan mengenalkan si prasekolah dengan buku. Ajak anak ke toko buku, baik di mal maupun di berbagai gerai buku lainnya, termasuk buku bekas. Di sinilah anak mengenal berbagai macam buku bacaan. Si prasekolah akan banyak mendapat manfaat jika di usia ini sudah didorong untuk cinta buku.

Henny E. Wirawan MHum, Psi, dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, Jakarta menjelaskan tiga manfaat utama mengenalkan buku kepada anak usia prasekolah berikut ini:

1. Belajar membaca.
Di usia prasekolah ini, umumnya anak sedang belajar membaca. Kenalkan anak-anak dengan berbagai jenis buku yang membantunya belajar membaca. Di toko buku, Anda bisa mengenalkan buku tiga dimensi yang membuat acara membaca menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Melalui buku, anak juga bisa belajar menghitung, mengenal nama binatang, warna dan sebagainya.

2. Mendapat banyak ilmu.
Di usia prasekolah, rasa ingin tahu anak sedang berkembang pesat. Tak heran jika ia sering menggunakan kata tanya, "mengapa?" dan sejenisnya. Melalui buku, si kecil bisa mendapatkan jawaban sekaligus merangsang rasa ingin tahunya lebih mendalam. Contoh, ia melihat buku bergambar gajah, lalu penasaran dengan isinya, ternyata buku tersebut memuat beragam informasi tentang gajah yang selama ini belum diketahuinya. Dengan mencari buku bersama anak, ini sekaligus memudahkan orangtua menjawab beragam pertanyaan anak.

3. Melatih motorik.

Saat ini banyak tersedia buku cerita yang dilengkapi aktivitas serta beragam alat tulis. Misalnya, buku dongeng yang harus diwarnai atau kertas yang harus dilipat dan sebagainya. Buku jenis ini dapat membantu si kecil melatih kemampuan motoriknya.

(Marfuah Panji Astuti)

Agar Si Kecil Tertarik ke Toko Buku

KOMPAS.com - Kalau tidak dikenalkan sejak dini dan tidak dibiasakan, anak prasekolah tak akan pernah tertarik ke toko buku yang sebenarnya dapat membantunya membangun kebiasaan membaca. Jadi, orangtua memang memegang peranan penting untuk memunculkan kebiasaan ini pada usia prasekolah. Selain orangtua tentunya harus cinta buku, karena anak adalah peniru ulung dari orangtuanya, terutama anak usia prasekolah. Agar si kecil tertarik ke toko buku, Anda dapat melakukan tiga cara berikut:

1. Agenda rutin. Orangtua perlu merancang agenda rutin untuk mengajak si prasekolah ke toko buku. Dua minggu atau sebulan sekali, Anda dan si kecil yang menentukannya. Sebagai pertimbangan, toko buku cenderung ramai saat akhir pekan dan anak mungkin merasa tak nyaman. Bila memungkinkan, lebih baik mengajaknya ke toko buku di hari kerja saat toko lebih sepi dan anak lebih leluasa memilih buku.

Jadikan toko buku sebagai tujuan pertama sewaktu anak masih bersemangat dan berenergi. Dengan begitu anak akan merasakan pengalaman menyenangkan di toko buku. Jangan jadikan acara ke toko buku sebagai kegiatan terakhir setelah lelah berbelanja di supermarket atau waktu yang terburu-buru, sehingga anak tak menikmatinya. Bukan tidak mungkin kalau pengalaman pertama tak menyenangkan, selanjutnya anak tidak berminat melakukannya lagi.

2. Bebas memilih buku. Berikan kebebasan kepada si prasekolah untuk memilih buku. Namun buat kesepakatan dengan anak, apa yang boleh dibeli di toko buku. Ia boleh memilih satu buku cerita dan satu buku aktivitas. Untuk memudahkan, orangtua bisa memberikan pilihan terbatas, seperti menyodorkan tiga judul buku dan meminta anak memilih salah satunya. Bisa juga dengan batasan harga, sekali ke toko buku, ia boleh membelanjakan uang Rp 50.000 misalnya. Orangtua juga harus jeli, buku mana yang sudah pernah dibeli. Jangan sampai si kecil memilih dan membeli buku yang sama. Ingatkan anak bahwa buku tersebut sudah dimilikinya, dan minta ia mencari buku lain.

3. Menghargai buku. Orangtua bisa mengajari anak untuk menghargai buku saat ke toko buku, seperti jangan memegang buku kalau sedang makan atau minum. Beritahukan alasannya kepada anak, misalnya buku jadi kotor kalau ia memegangnya sambil makan. Ajak anak mengembalikan buku ke tempat semula, tidak melipat buku, dan tidak membasahi buku. Dengan begitu anak belajar bagaimana cara memperlakukan buku dengan baik.

(Marfuah Panji Astuti)

Mengasah Logika Bayi 9-12 Bulan

KOMPAS.com - Di usia 9-12 bulan, umumnya bayi sudah bisa merangkak, berdiri, bahkan berjalan. Kecerdasan logikanya mulai berkembang. Stimulasi yang diberikan pun sebaiknya tak lagi fokus terhadap kemampuan motorik tetapi juga kecerdasannya. Titi P Natalia, MPsi, memberikan saran memberikan stimulasi melalui permainan pada bayi usia ini.

* Pasel dan balok bermain. Sediakan mainan yang dapat mengasah logika seperti pasel satu keping, balok susun, menyamakan bentuk dan lainnya. Berikan panduan agar si kecil dapat memainkannya dengan benar, sehingga manfaat yang didapat pun jadi maksimal. Manfaat permainan ini selain mengasah logika bayi, juga mengenalkannya pada bentuk dan warna, belajar mencocokkan, menganalisa, melatih ketangguhan, merangsang konsep berpikir, juga merangsang motorik dan sensoriknya.

* Aneka binatang. Anda bisa membuat binatang bersama si kecil dari clay, kertas, atau media lainnya. Bila merepotkan, bisa membeli mainan binatang dari plastik atau bisa juga dengan mengajaknya bermain di halaman. Kenalkan bayi pada aneka binatang tersebut. Sebutkan satu per satu namanya dan ajak ia menyebutkannya. Bila berbentuk mainan, biarkan ia meraba dan memainkannya. Bila ia bermain di taman, ajak ia berjalan atau tatihlah ia dari sudut satu ke sudut halaman lainnya.

Manfaat permainan ini di antaranya:
- Mengenal aneka binatang sehingga kecerdasan alamnya terasah.
- Melatih kemampuan motorik halus dan kasar si kecil.
- Belajar beradaptasi dan mengenal lingkungannya.

4 Cara Stimulasi Bayi 6-9 Bulan

KOMPAS.com - Pada usia 6-9 bulan, bayi mampu duduk lebih baik, lebih mengerti ucapan kita, interaksinya lebih jelas, lebih mengenali apa yang diperlihatkan kepadanya, juga ekspresinya lebih kuat. Titi P Natalia, M,Psi menyarankan sejumlah stimulasi yang tepat diberikan pada bayi usia ini di antaranya:

1. Mainan bergerak.
Ada sejenis mainan seluncur seperti sliding car atau sliding ball. Mobil atau bola diletakkan di bagian atas, lalu meluncur atau menggelinding ke bawah melalui trek atau jalan yang ada di mainan tersebut. Tunjukkan cara memainkannya ke bayi, lalu minta ia memperhatikan kala mobil atau bola meluncur ke bawah. Mainan lain seperti baling-baling, pesawat yang digantung lalu berputar, atau ikan yang bergerak di dalam kolam bisa jadi pilihan. Manfaat stimulasi ini di antaranya:
- Melatih respons mata bayi. Matanya akan tergerak untuk melihat dan mengikuti ke mana benda itu bergerak.
- Mengenal aneka warna, bentuk, dan menambah kosakata karena orangtua menunjukkan cara bermain dengan menjelaskan nama-nama mainan itu.
- Melatih kemampuan motorik dan sensori ketika bayi berusaha meraih dan memegangnya.

2. Buku cerita. Pilih buku dongeng yang memiliki aneka kontur (halus, kasar, keras), bisa diremas, pop-up (ada gambar yang timbul atau muncul), atau terbuat dari kain. Intinya, tak sekadar buku dongeng biasa tetapi lebih interaktif. Bacakan dongeng tersebut dengan lembut, hindari intonasi suara terlalu tinggi. Cukup bacakan beberapa menit saja, selanjutnya biarkan bayi mengeksplorasi buku bacaan itu. Manfaatnya:
- Memperkaya kosakata bayi, sehingga kemampuan bicaranya menjadi lebih terasah.
- Pesan moral yang ada dalam dongeng kelak bisa menjadi bekal bayi untuk berperilaku.
- Buku dongeng yang lebih interaktif bisa menstimulasi kemampuan motorik, sensori, daya ingin tahu dan kreativitas bayi.

3. Peralatan rumah tangga. Antara lain peralatan makan, peralatan masak, stoples plastik, bahkan kursi plastik. Peralatan makan bisa dijadikan alat pukul untuk menghasilkan bunyi. Stoples plastik bisa dipukul-pukul. Peralatan dapur bisa untuk main masak-masakan. Atau kursi plastik bisa didorong-dorong untuk belajar berjalan. Dampingi saat bayi mengeskplorasi peralatan rumah tangga tersebut. Manfaatnya, menstimulasi kemampuan motorik, pengetahuan, daya eksplorasi, juga pancaindera.

4. Mainan dan benda bergerak. Tunjukkan mainan atau benda yang menarik perhatian bayi, lalu letakkan mainan atau benda itu sekitar satu meter didepannya. Biasanya bayi akan berusaha meraihnya dengan merayap atau merangkak. Selanjutnya, letakkan lebih jauh supaya kemampuan bayi meningkat. Manfaat stimulasi ini di antaranya:
- Meningkatkan kemampuan koordinasi motorik, kekuatan otot-otot, dan ketangguhan bayi ketika berusaha meraih benda tersebut.
- Menstimulasi kemampuan sensori jika benda yang digunakan beraneka warna dan konturnya berbeda-beda.

Cara Menstimulasi Bayi 3-6 Bulan

KOMPAS.com - Pada masa bayi, sebagian besar stimulasi yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan motorik, baik kasar maupun halus, karena bayi sedang giat-giatnya meningkatkan kemampuan motoriknya. Semakin sering kemampuan motorik distimulasi, maka perkembangan ototnya akan semakin matang. Meski begitu, stimulasi tetap dapat memberikan manfaat ganda. Saat orangtua melatih kemampuan motorik anak, maka kemampuan lain seperti bahasa, kognitif, dan lainnya akan ikut terasah.

Penting dicatat, stimulasi harus diberikan menyesuaikan usia dan kemampuan bayi. Beda usia beda stimulasinya. Berikut penjelasan Titi P Natalia M,Psi, Staf Pengajar Program Magister Psikologi Universitas Tarumanegara Jakarta, mengenai stimulasi tepat untuk bayi usia 3-6 bulan. Pada usia ini kemampuan bayi semakin baik. Ia bisa mengangkat kepala, meraih benda, dan lainnya.

Alat dan cara bermain:
* Cermin. Gunakan cermin yang ada di lemari, dinding, atau cermin kecil yang dapat dipegang. Gendong bayi di hadapan cermin, ia pasti senang. Biarkan ia meraba-raba cermin itu. Sambil bercermin, tunjuk satu per satu bagian wajahnya, kepala, mata, mulut, hidung, dan seterusnya. Stimulasi ini memiliki sejumlah manfaat, di antaranya belajar mengenali diri dan beberapa bagian anggota tubuhnya dan mengasah kemampuan emosi. Bayi belajar mengenai emosi dan ekspresi, seperti ketika ia tertawa ekspresinya berbeda ketika ia cemberut. Mungkin ia juga akan mengedipkan mata, memonyongkan mulut, melebarkan kelopak mata, dan lainnya yang membuat ia lebih memahami ekspresi wajahnya.

* Plastik atau kertas koran.
Remas plastik atau kertas koran itu, tapi jangan sampai menggumpal. Kemudian, minta si kecil ikut meremasnya. Suara yang keluar saat plastik atau kertas koran diremas akan membangkitkan rasa ingin tahu bayi. Tak hanya tangan, sentuhan di telapak kaki pun bisa kita berikan. Manfaat stimulasi ini adalah melatih kemampuan sensori dari tekstur plastik dan kertas. Sensitivitas kaki bayi pun akan terasah sebagai modal untuk belajar berjalan.

* Mainan atau benda menarik. Perlihatkan mainan atau beda yang menarik perhatian bayi, lalu letakkan mainan itu sejauh jangkauan tangan bayi. Biarkan bayi berusaha meraih mainan atau benda tersebut. Manfaatnya, meningkatkan kemampuan motorik halus dan menstimulasi kemampuan sensori jika benda yang digunakan beraneka warna dan konturnya berbeda.

Home / Ibu & Anak / Parenting Stimulasi untuk Bayi 0-3 Bulan

KOMPAS.com - Bayi butuh stimulasi agar jaringan saraf otak semakin berkembang dan terkoneksi sehingga ia lebih cepat memahami dan memproses informasi. Sebaliknya, ketiadaan stimulasi akan membuat jaringan sel saraf itu mati. Akibatnya berbagai potensi kecerdasan anak akan ikut terkubur.

Pada usia 0-3 bulan, kemampuan motorik bayi belum berfungsi optimal. Sehingga stimulasi yang diberikan lebih ke arah memperkaya konsep dasar pengetahuannya, seperti pengenalan warna, bentuk, sensori, fokus, perhatian, suara, dan kemampuan membedakan. Berikut penjelasan Titi P Natalia M,Psi, Staf Pengajar Program Magister Psikologi Universitas Tarumanegara Jakarta, mengenai stimulasi tepat untuk bayi usia 0-3 bulan.

Alat dan cara bermain
* Boneka aneka warna. Sediakan bola kecil berwarna-warni, ibu-ayah bisa membuatnya sendiri dari kaus kaki bekas yang digulung. Gerakkan sebuah bola ke kiri-kanan di atas bayi, sehingga ia dapat melihatnya. Bayi akan berusaha mengenali bentuk dan warnanya. Sentuhkan juga bola itu ke tangannya untuk menstimulasi indra sensorinya.
Manfaat: Merangsang indra penglihatan, mengenal aneka warna, dan melatih kemampuan fokus bayi.

* Mainan gantung.
Mainan gantung adalah mainan bisa digantung di atas tempat tidur bayi. Kita bisa membuatnya sendiri atau membeli mainan yang sudah jadi. Jika ingin membuat sendiri, bisa dengan membentangkan tali di atas boks bayi, lalu gantungkan mainan (boleh boneka atau gambar lucu) persis di atas wajah bayi. Sebaiknya bentuk dan warnanya berbeda-beda supaya bayi bisa membedakannya.
Manfaat:
- Merangsang bayi mengenal aneka bentuk, gambar, dan warna.
- Jika ia berusaha menggapai mainan tersebut, maka kemampuan motorik halusnya ikut terstimulasi.
- Mengenalkan kosakata lalu kita menjelaskan satu per satu nama dari boneka binatang itu. Pengetahuannya pun bertambah.

* Mainan berbunyi. Mainan yang berbunyi seperti rebana kecil dan kerincingan bisa menjadi pilihan. Alat-alat dapur yang mengeluarkan bunyi seperti dua sendok yang diadu, gelas yang dipukul dengan sendok, bahkan tepukan tangan, juga bisa. Bunyikan mainan atau alat tersebut di depan bayi, lalu gerakkan secara perlahan ke kiri-kanan dan atas-bawah sehingga merangsang bayi untuk mengikutinya.
Manfaat:
- Melatih kemampuan indra pendengaran.
- Melatih motorik halus jika bayi berusaha menggapai.
- Melatih motorik kasar dengan bayi menggerakkan lehernya.
- Mengenalkan kosakata, bila kita lakukan sambil bernyanyi.

Jumat, 02 Desember 2011

PERAN RADIO BRASS FM TERHADAP PENDIDIKAN DI KOTA KEDIRI, JAWA TIMUR


PERAN RADIO BRASS FM TERHADAP PENDIDIKAN DI KOTA KEDIRI, JAWA TIMUR

A.                  Latar Belakang
Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang ditandai dengan diluncurkannya satelit komunikasi, baik satelit komunikasi domestik maupun internasional, rasanya dunia semakin sempit. Karena peristiwa/kejadian di belahan bumi yang lain, dalam waktu relatif bersamaan dapat diikuti di belahan bumi lain dengan jelas.
Peran media massa penyiaran sangat menonjol, hal ini karena media penyiaran, mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1.      Keserempakan, yang dimaksud keserempakan (simultaneusness) ialah dalam waktu yang relatif sama, khalayak di mana pun berada dapat menerima informasi dari media yang bersangkutan.
Untuk ini hanya berlaku bagi media massa elektronik sedangkan media cetak, masalah teknis, keserempakan tidak dapat terjadi.
2.      Mampu meliput daerah yang tidak terbatas
Kalau media cetak mempunyai oplah sebesar 10 juta eksemplar, sudah merupakan hal yang luar biasa, tetapi jumlah tersebut belum berarti apa-apa bila dibandingkan dengan media massa elektronik. Sebab, media massa elektronik dapat meliput dan mampu menembus bumi mana pun tanpa gangguan berarti.
3.      Bisa dimengerti orang yang buta huruf
Kelebihan lain dari media massa ini, bisa dimengerti oleh orang yang buta huruf, mereka hanya dapat menggunakan data fantasinya saja.
Satu hal lagi, ciri media massa elektronik yang tidak dimiliki media massa lainnya, adalah pesan yang bersifat penerangan, pendidikan, dan hiburan dari media elektronik ini, mudah dimengerti oleh segenap lapisan masyarakat, yang berpendidikan tinggi sampai yang buta huruf. [1]
Sebagaimana telah diungkapkan diatas, salah satu media massa yang cukup populer dan menyentuh segala lapisan masyarakat mulai dari tingkat bawah, menengah sampai ke atas adalah media Radio. Radio merupakan media massa yang jumlahnya paling banyak di dunia dan memiliki jangkauan paling luas. Saat ini, terdapat 35.000 stasiun radio di seluruh dunia.[2] Di Indonesia, pemancar radio dapat ditemukan dimanapun, baik di kota-kota besar maupun di pelosok-pelosok desa, terutama di kota Kediri.
Salah satu cepat populernya media massa radio ini, karena radio mempunyai karakteristik memiliki kemampuan menyampaikan informasi sedini mungkin kepada khalayak. Itulah salah satu penyebab mengapa radio sejak dikemukakan pertama kali, dapat dengan cepat siarannya berkembang.
Terjadinya penganaktirian radio masa lampau, karena orang terlalu memandang sifat audio visual yang dimiliki  televisi. Hal tersebut tidak ada relevansinya apabila dipertentangkan sifat auditif yang menjadi karakteristik radio. Kalau ditinjau dari aktualitanya, ternyata bahwa teknik visualisasi memakan lebih banyak waktu dan membutuhkan keterampilan yang lebih, sehingga sering mengorbankan nilai aktualita itu sendiri.[3]
Keadaan yang mendadak, tidak direncanakan, sukar dapat direkam dan disiarkan secara langsung oleh televisi. Lain halnya dengan radio, yang tidak memerlukan banyak waktu persiapan menyiarkan kejadian tersebut secepat mungkin. Selain itu, kombinasi teknik radio dengan telepon, membuktikan banyaknya jasa bagi siaran pedesaan. Dalam kombinasi ini komunikasi dua arah telah dimungkinkan antara penyuluh dengan para petani di beberapa tempat, sehingga dapat dikatakan terjadi penyuluhan secara langsung dan berbagai masalah yang dihadapi petani dapat dipecahkan dengan cepat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa di negara berkembang seperti Indonesia, radio lebih menguntungkan bila dibanding dengan media lainnya. Persoalanya hanya pada masalah teknik. Di samping itu, media massa yang berkemampuan membawa informasi aktual sangat diperlukan sebagai sarana komunikasi. Melalui informasi/pendidikan nonformal, perhatian komunikan dapat dirangsang dan diarahkan pada persoalan tertentu. Melalui pengulangan penyiaran, serta dengan diperluas dengan media yang sama atau media lainnya, menyebabkan pengetahuan masyarakat kian berkembang. Karena itu, radio merupakan sarana pembuka jalan bagi media lainnya dan memperkenalkan untuk pertama kalinya suatu masalah tersebut. Dengan kata lain, radio merupakan perangsang, bukan saja untuk pendidikan nonformal yang merupakan serangkaian kursus, melainkan juga untuk untuk pendidikan formal.
Fungsi radio saat ini tidak hanya sebatas media hiburan saja, tetapi sudah berkembang sedemikian pesatnya. Salah satu fungsi radio yang menarik berbagai segmen umur adalah radio sebagai media penyampai berita. Berbagai berita aktual yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri dapat dengan cepat diketahui oleh masyarakat melalui media radio. Untuk itulah, maka radio sebagai salah satu alternatif media massa patut menjadi pilihan bagi penyebarluasan informasi pendidikan non formal (PNF).
Pendidikan non formal memegang peranan yang strategis dalam Sistem Pendidikan Nasional, hal tersebut jelas tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Pendidikan Non formal memiliki  kelebihan dibandingkan dengan pendidikan formal yaitu adanya keluwesan tempat, sasaran, waktu, program dan lain-lain.
Pendidikan nonformal ini sangat berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diarahkan ke lembaga pendidikan atau sekolah dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, sedangkan pendidikan nonformal umumnya diberikan kepada kalangan tertentu atau orang-orang dewasa. Tujuannya membantu orang-orang dewasa membahas masalah-masalah yang aktual, sehingga akan menambah khasanah pengetahuan mereka dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini  merupakan upaya untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka.
Telah diuraikan di depan, bahwa dengan memperhatikan masalah aktualita, maka radio menjadi salah satu sarana komunikasi yang berkemampuan mengadakan mobilitas sosial dan dengan terjadinya mobilitas sosial serta perubahan masyarakat, dengan sendirinya mengakibatkan perubahan tata nilai kehidupan yang menjurus ke disorganisasi dan disintegrasi sosial dari masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan usaha-usaha reintegrasi secepat mungkin.[4] Masalah demikian itu merupakan tantangan berat bagi Radio sebagai media massa. Lalu bagaimana sekarang peranan yang harus dijalankan.
Setelah adanya radio sebagai media pendidikan, maka sebaiknya perlu adanya pengelolaan yang baik agar nantinya dapat tetap berjalan pada jalurnya. Keberhasilan dalam mutu Siaran Radio Pendidikan antara lain ditentukan kualitas manajemen. Karenanya program ini akan semakin efektif apabila dikelola secara ahli. Berbagai produk teknologi komunikasi/informasi, termasuk di dalamnya media radio, memiliki ciri khas, yaitu menjanjikan kecepatan, ketepatan, kepraktisan dan kualitas dalam mencari, mengumpulkan menyeleksi, mengolah dan menyajikan informasi. Sesuai dengan ciri khas media radio sebagai salah satu produk teknologi elektronika maka menjadi keharusan bahwa manajemen yang diterapkan dalam penyelenggaraan siaran harus manajemen yang dinamis.
Di kota Kediri terdapat berbagai macam bentuk dan karakter stasiun penyiaran Radio, mulai dari yang mengedepankan aspek hiburan, dakwah, penyampai berita atau informasi, pendidikan dan lain-lain. Dari berbagai karakter penyiaran tersebut  mayoritas  radio-radio yang ada di Kota Kediri memberikan fasilitas terhadap masyarakat supaya pendengar atau masyarakat bisa berinteraksi langsung atau tidak langsung terhadap radio tersebut. Diantara fasilitas yang disediakan pihak radio untuk masyarakat atau pendengar adalah bahwasanya lembaga penyiaran radio menerima SMS (sort message sent), telephon, facebook, tweeter, atensi dan lain-lain. Yang  tujuannya adalah untuk menyampaikan aspirasi pendengar. Oleh karena itu maka masyarakat atau pendengar bisa bertanya atau belajar langsung dengan radio tersebut.
Berangkat dari fenomena tersebut penulis ingin mengetahui apakah fasilitas yang diberikan lembaga penyiaran radio di kota Kediri terutama radio Brass FM memiliki peran terhadap pendidikan di kota Kediri.
Adalah PT. Radio BRASS FM 102,3 MHz yang terletak di Jl. Welirang 17, Kota Kediri, merupakan lembaga penyiaran yang didirikan untuk menyumbang percepatan kemajuan pendidikan di aras lokal. Lembaga ini didirikan oleh sekelompok orang yang merasa berkepentingan untuk mendedikasikan sebagian hidupnya bagi pencerahan dari persfektif ilmu pengetahuan.
Pijakan utama pendirian lembaga ini adalah sebuah kesadaran bahwa:
a.                    Beberapa lembaga penyiaran yang telah ada selama ini cenderung hanya mengedepankan aspek hiburan,
b.                    Lembaga pendidikan formal sangat memerlukan pendamping yang memungkinkan istilah formal dan informal dalam pendidikan menjadi metafora yang cair dan tidak dikotomis, serta
c.                    Banyak anggota masyarakat yang perlu mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan keilmuan melalui cara yang mungkin baginya, dan
d.                   Aspek pengetahuan lokalitas perlu diberi penekanan agar pemahaman masyarakat tentang segala macam yang berkaitan dengan kawasan mnjadi memadai, yang hal ini tentu tidak terlalu gampang ditemukan di lembaga pendidikan formal.[5] Tiadanya empat kesadaran di atas tentu memungkinkan munculnya kerisauan atau bahkan kesulitan bagi keinginan menciptakan civil society di aras lokal.
Para pendiri lembaga penyiaran Radio Brass FM beranggapan bahwa kesulitan itu akan bisa diatasi dengan sintesis yang bercorak sinergik-komplementer yang dibangun dari sumbangan setiap disiplin ilmu pengetahuan dan kiblat keimanan melalui lembaga penyiaran.
Salah satu bukti bahwa Radio Brass FM merupakan salah satu Radio terbesar di kota Kediri adalah target jangkauan penyiarannya yang cukup luas. Mulai dari Kota Kediri sampai kota-kota lain disekitar Kota Kediri. Adapun target jangkauan tersebut ialah seluruh wilayah Kota Kediri dan Kabupaten Kediri, serta
Selatan             : Tulung Agung, Blitar dan Trenggalek
Barat                : Nganjuk dan Madiun
Utara                : Nganjuk, Jombang, Bojonegoro
Timur               : Kabupaten Malang.[6]
Berangkat dari target penyiaran yang luas tersebut maka sasaran utama pendengar siaran Radio BRASS FM selain masyarakat secara umum adalah para pelajar dan generasi muda. Mengapa para pelajar dan generasi muda? Karena didirikannya lembaga penyiaran Radio Brass FM ini lebih menitik beratkan terhadap pendidikan.
Radio BRASS FM 102,3 MHz yang terletak di Jl. Welirang 17, Kota Kediri, merupakan lembaga penyiaran yang didirikan untuk menyumbang percepatan kemajuan pendidikan di aras lokal mempunyai format siaran serta rangkaian acara penyiaran sebagai berikut:
Pendidikan                   : 30 %
Penerangan Umum      : 15 %
Hiburan                        : 20 %
Komersial                     : 20 %
Pemberitaan                 : 15 %.[7]
Adapun rangkaian acara siaran Radio BRASS FM sebagai berikut:
SENIN – JUM’AT
05.00 - 05.45               Studi Islam
05.45 – 08.00              Brass Spirit
08.00 – 09.00              Media Hari ini
09.00 – 11.00              Go Dhang (Go Dhangdut)
11.00 – 13.00              Nglaras (Langgam & Keroncong)
13.00 – 15.00              Home Sweet Home
15.00 – 16.00              Lintas Kelas (Info Dunia Pendidikan Lokal)
16.00 – 17.00              Labrass (Belajar Bersama Brass)
17.30 – 18.30              Jikir (Mengaji dan Berpikir)
18.30 – 19-30              Spirit Story
19.30 – 21.00              Labrass (Belajar Bersama Brass)
21.00 – 24.00              Welcome To Midnight
SABTU
05.00 – 05.45              Studi Islam
05.45 – 08.00              Brass Spirit
08.00 – 09.00              Media Hari Ini
09.00 – 11.00              Go Dhang (Go Dhangdut)
11.00 – 13.00              Kongsultasi Pengobatan Tradisional
13.00 – 15.00              Home Sweet Home
15.00 – 16.00              Lintas Kelas (Info Dunia Pendidikan Lokal)
16.00 – 17.30              Indonesian Top Twenty
17.30 – 18.30              Jikir (Mengaji dan Berpikir)
18.30 – 21.00              Music Nonstop (Request Time)
21.00 – 23.00              Brass Top Twenty
23.00 – 24.00              Welcome to Midnight
MINGGU
05.00 – 05.45              Studi Islam
05.45 – 08.00              Sunday Oldies
08.00 – 10.00              Teen Pop Star
10.00 – 12.00              Mazmur (Lagu-lagu Rohani)
12.00 – 13.00              Persik Mania
13.00 – 17.30              Labirin (Lagu Bikin Rindu)
17.30 – 18.30              Jikir (Mengaji dan Berpikir)
18.30 – 21.00              Indonesian Top Twenty
17.30 – 18.30              Jikir (Mengaji dan Berpikir)
18.30 – 21.00              Labrass (Belajar Bersama Brass)
21.00 – 23.00              Tembang Kenangan
23.00 – 24.00              Welcome to Midnight
SENIN             21.00 – 23.00              Improve Corner (Jazzy)
SELASA         21.00 – 23.00              Dialog Budaya
RABO                         21.00 – 23.00              Brass Nggedhabruz
KAMIS            21.00 – 23.00              Tembang Kenangan
JUM’AT          21.00 – 23.00              Jejak Artis.[8]
Berangkat dari pijakan utama pendirian radio BRASS FM dan rangkaian acara siaran tersebut diatas yang mengarah kepada sumbangan kemajuan pendidikan di Kota Kediri, maka penulis ingin mengetahui sejauhmana kontribusi Radio Brass FM terhadap pendidikan serta faktor apa yang mendukung dan menghambat peranan radio Brass FM terhadap pendidikan di Kota Kediri.
Penelitian ini diharapkan mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang timbul dari latar belakang tersebut.

B.                  Rumusan Masalah
Berpijak pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.                        Sejauhmana kontribusi Radio Brass FM terhadap pendidikan di Kota Kediri?
2.                  Faktor apa yang mendukung dan menghambat peranan Radio Brass FM terhadap pendidikan di Kota Kediri?

C.                  Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.                  Untuk mengetahui bagaimana peran dan sejauhmana kontribusi Radio Brass FM terhadap pendidikan di Kota Kediri serta mengapa perlu media (radio) dalam proses pendidikan.
2.                  Untuk mengetahui Faktor apa yang mendukung dan menghambat peranan radio Brass FM terhadap pendidikan di Kota Kediri?


D.                  Landasan Teori
Perkembangan teknologi yang kian tidak terkendali, berpengaruh ke dalam segala aspek kehidupan dan sangat dirasakan khususnya oleh Negara-negara berkembang khususnya Indonesia.
Dalam dunia pendidikan mengakibatkan berbagai perubahan menuju ke arah perkembangan sebagai upaya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut. Dengan demikian, antara keduanya terjadi saling mengisi.
Adanya media radio pendidikan merupakan perkembangan baru yang memberi nuansa positif dalam penyebar luasan informasi pendidikan. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang program pendidikan akan meningkatkan kemauan masyarakat untuk terlibat dalam mensukseskan program-program pendidikan yang dicanangkan pemerintah. Secara sederhana dapat kita sadari bahwa program siaran pendidikan dari media radio akan memberi pembelajaran kepada masyarakat pendengar yang akhirnya akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat.
Radio siaran adalah suatu aspek dari komunikasi. maka muncullah pertanyaan apakah sebenarnya komunikasi itu? Dan Telah disebutkan dimuka bahwa media radio merupakan perkembangan baru yang memberi nuansa positif dalam penyebar luasan informasi pendidikan. Maka penulis akan mencoba menguraikan apakah pendidikan itu?

1.                    komunikasi
Komunikasi merupakan peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, yang dapat terjadi dimana-mana tanpa mengenal tempat dan waktu, atau dengan kata lain, komunikasi dapat dilaksanakan “kapan saja dan di mana saja”.[9]
Untuk memahami tentang pengertian komunikasi sehingga dapat memanfaatkannya secara efektif, Harold D. Laswell dalam bukunya The Structure and Funcion of Communication in Society, yang dikutip oleh Onong Uchjana Efendy menyatakan bahwa proses komunikasi dapat dijabarkan dengan menjawab pertanyaan:
“WHO, SAY WHAT, IN WHICH CHANNEL, TO WHOM AND WHAT EFFECT”.[10]
a.          WHO, merupakan unsur yang terdapat pada sumber/komunikator.
b.          SAY WHAT,  merupakan unsur yang terdapat pada ini pesannya.
c.          IN WHICH CHANNEL, merupakan unsur media yang digunakan.
d.          TO WHOM, merupakan unsur sasarannya.
e.          AND WHAT FFFECT, merupakan unsur akibat dari yang ada.
Selanjutnya Laswell menginginkan pristiwa komunikasi, diteliti dengan jalan memanfaatkan kelima unsur di atas. Dengan demikian, dalam suatu penelitian komunikasi, dapat saja penelitiannya lebih ditekankan pada unsur WHO, dengan mengadakan analisis WHO, dinamakan Analisis pengawasan atau Control Analysis. Kalau lebih menekankan pada unsur pesan, dinamakan Analisis isi Pesan atau Content Analysis. Kalau menekankan pada unsur medianya, dinamakan analisis Media atau Media Analysis. Yang lebih menekankan pada unsur sasarannya (komunikan), dinamakan analisis Khalayak atau Audince Analysis. Demikian pula yang menekankan pada unsur pengaruh, dinamakan analisis efek atau Effect Analysis.[11]

2.                    Pendidikan
Pendidikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[12]
Pendidikan secara etimologis juga berarti proses, perbuatan, cara mendidik.[13]
Menurut Sukiman sebagaimana dikutip oleh Basrowi dan Suko Susilo bahwa: Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia untuk melestarikan kehidupannya, karena tanpa adanya pendidikan yang terarah, terencana dan sistematis dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi pada bangsa tersebut, dengan pendidikan berarti manusia mempunyai daya upaya untuk memajukan perkembangan sains dan teknologi.[14]
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[15]
Ciri dan unsur pendidikan adalah sebagai berikut:
a.                    Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang kemampuan-kemampuan dirinya berkembang shingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai individu, maupun sebagai warga Negara atau warga Masyarakat.
b.                    Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan prlu melakukan usaha yang disengaja dan terencana dalam memilih isi (materi), strategi kegiatan dan teknik penilaian yang sesuai.
c.                    Kegiatan tersebut dapat diberikan dalam lingkungan keluarga, pendidikan formal dan pendidikan non formal.[16]




E.                  Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan komponen penting yang berhubungan dengan Peran Radio Brass FM terhadap Pendidikan di Kota Kediri, Jawa Timur.
Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1.                  Radio Brass FM, dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam penyiaran sebagai tempat membangun pendidikan di Kota Kediri, Jawa Timur.
2.                  Masyarakat Kediri, hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk bersikap dan bertindak masyarakat terhadap pemanfaatan radio bagi pendidikan. Dengan demikian suasana yang konduksif akan tercipta ditengah masyarakat.
3.                  Hasil penelitian ini dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan untuk merancang ulang program-program siaran radio bagi pendidikan.
4.                  Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna bagi penerapan ilmu pendidikan, khususnya mengenai peran radio bagi pendidikan.
5.                  Hasil penelitian ini merupakan informasi awal yang dapat peneliti gunakan sebagai dasar berpijak dalam melaksanakan pengkajian ulang dan mengembangkan penelitian secara lebih rinci dengan variabel-variabel yang lebih komleks.


F. Metode Penelitian
1).  Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini. maka jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok yang digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.[17] Penelitian kualitatif bersifat induktif: peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi yang mana data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
Dalam penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama yaitu pertama menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).[18]

2).  Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen sekaligus pengumpul data oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan.

3).  Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis memilih dan menentukan Radio PT. BRASS FM di Jl. Welirang 17, KotaKediri sebagai tempat atau lokasi penelitian. Dengan alasan sebagai brikut:
a.                    PT. Radio BRASs FM adalah lembaga penyiaran yang didirikan untuk menyumbangkan percepatan kemajuan pendidikan di aras lokal.
b.                    Radio BRASs FM merupakan salah satu lembaga penyiaran terbesar di kota Kediri.
c.                    Letak Radio BRASs FM yang strategis.

4).  Sumber Data
Jenis data adalah data kualitatif yaitu tidak berupa angka-angka tapi berupa kata-kata, kalimat, dokumen-dokumen sebagai pendukung. Sumber data dibawah ini adalah sumber data manusia sebagai berikut:
1.                    Direktur Radio BRASS FM
2.                    Bagian Iklan
3.                    Seluruh crew manajemen Radio BRASS FM
4.                   Masyarakat Kota Kediri, adapun yang akan kami jadikan sebagai sumber data disini merupakan masyarakat Kota Kediri yang menjadi pendengar setia atau masyarakat yang sering berinteraksi dengan lembaga penyiaran radio Brass FM.
Adapun sumber data Non manusia adalah sumber data yang dirancang oleh manusia berupa:
1.                    Brosur Radio BRASS FM
2.                    Dokumen-dokumen kegiatan penyiaran Radio BRASS FM
Dalam penelitian ini, tehnik penjaringan data dilakukan antara lain sebagai berikut:
1.                    Wawancara
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu
a.                    Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan
b.                  Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
c.                    Kapan dilakukan wawancara
d.                   Dimana wawancara dilaksanakan
e.                    Menuliskan hasil wawancara ke dalam cacatan lapangan
f.                     Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh




2.                    Dokumentasi
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data dengan dokumentasi dalam penelitian kualitatif, yaitu Mencari data yang berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
3.                    Observasi
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data dengan observasi dalam penelitian kualitatif, yaitu
a.                   Peneliti mendatangi  kepada sumber data.
b.                   Peneliti melakukan atau terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data

5).  Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik  wawancara observasi dan dokumentasi.
1.                    Wawancara
Dalam wawancara ini penulis akan menentukan Direktur Radio BRASs Fm adalah orang yang pertama diwawancarai dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang  peranan lembaga radio tersebut terhadap pendidikan.
Wawancara selanjutnya adalah  pada bagian Iklan dengan tujuan untuk mengetahui  penyusunan program penyiaran, pembagian tugas crew, format siar, target jangkauan.
Wawancara yang ketiga crew dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses penyiaran yang telah berlangsung selama ini.
Dalam melaksanakan wawancara peneliti merekam dengan menggunakan MP3 atau MP4 dengan kapasitas memori 2 GB atau lebih.
2.                    Dokumentasi
Dalam menggali data dari dokumentasi, peneliti berusaha mencari, mengumpulkan dan meneliti arsip-arsip yang dimiliki Radio BRASs FM khususnya yang berkaitan tentang program pendidikan.
3.                    Observasi
Observasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah observasi peran serta. Jenis observasi ini digunakan dalam rangka memperoleh data yang lebih lengkap dan rinci melalui pengamatan secara seksama dengan jalan terlibat langsung.

6).  Analisis Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan MP3 atau MP4 dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.
Sedang sumber data dari dokumentasi dicetak sebagai data pendukung dan sumber data dari observasi didiskripsikan.
Dari data-data tersebut diatas kalau sudah dicetak dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan.

7).   Pengecekan Keabsahan Temuan
Pada tahapan ini penulis mengelompokkan data sesuai dengan kebutuhan. Data yang terpakai dan tidak dipakai.

8). Tahab-tahab Penelitian
             Dalam proses penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan antara lain:
a.                    Penelitian Pendahuluan
b.                    Pengembangan Desain
c.                    Penelitian Sebenarnya
d.                   Penulisan Laporan.









DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pndidikan. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. Kedua 2001).
Anwar, Ali, Teknis Penulisan Karya Ilmiah, (Kediri: IAIT Press, 2010)
Basrowi dan Suko Susilo, Sosiologi Pendidikan, Mengapa Penting?. (Bekasi: Pustaka Ilmu Nusantara, Cet. Pertama, 2010).
Brosur PT. Radio Brass FM 102,3 MHz
Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan. (Yokyakarta, Pustaka Pelajar: Cet. Pertama 2007).
Efendy, Onong Uchjana. Radio Siaran, Teori & Praktek. (Bandung: Mandar Maju, Cet. Ketiga 1991).
__________________, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek,(Bandung: Rosda Karya, Cet. Kedua Puluh Tujuh 2007).
Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992).
Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2009).
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet, kelima, 2009).
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 1995.
Undang-undang Sisdiknas PDF.
Wahyudi, JB. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: PT: Gramedia Pustaka Utama, 1994).



[1] Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan. (Yokyakarta, Pustaka Pelajar: 2007). Hlm. 44.
[3] Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan. Hlm. 65.

[4] Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan. Hlm. 67.
[5] Brosur PT. Radio Brass FM 102,3 MHz
[6] Brosur PT. Radio Brass FM 102,3 MHz
[7] Brosur PT. Radio Brass FM 102,3 MHz
[8] Brosur PT. Radio Brass FM 102,3 MHz
[9] Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan. Hlm. 1.
[10] Onong Uchjana Efendy, Radio Siaran, Teori & Praktek. (Bandung: Mandar Maju, 1991). Hlm 3.
[11] Onong Uchjana Efendy, Radio Siaran, Teori & Praktek. Hlm 3.
[12] Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 232.
[13] Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 232.
[14] Basrowi dan Suko Susilo, Sosiologi Pendidikan, Mengapa Penting?. (Bekasi: Pustaka Ilmu Nusantara, 2010) hlm 63.
[15] Undang-Undang Sisdiknas, PDF
[16] Basrowi dan Suko Susilo, Sosiologi Pendidikan, Mengapa Penting?. Hlm 65.
[17] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2009), hlm.60.
[18]  Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, hlm 60.