Pages

Senin, 13 Juni 2011

Contextual teaching and learning (CTL)

A. Pengertian Contextual teaching and learning (CTL)
Contextual teaching and learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa scara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan mnggabungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
            Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami.
Pertama CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.
kedua CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
ketiga mendorong siswa untuk dapat menerangkan dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami matri yang dipelajarinya akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai prilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
            Sehubungan dengan itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.
1.   Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).
2.   Pembelajaran untuk memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge).
3.   Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)
4.   Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).
5.   Melakukan refleksi (reflecting knowledge).

B. Latar Belakang Filosofi dan Psikologis CTL
            1. Latar belakang Filosofis
            CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Piaget berpendapat bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur kognitif yang kemudian dinamakan "skema". Skema terbentuk karena pengalaman, dan proses penyempurnaan skema itu dinamakan asimilasi dan semakin besar pertumbuhan anak maka skema anak akan semakin sempurna yang kemudian disebut dengan proses akomodasi.
            Pendapat Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu terbentuk dalam struktur kognitif anak sangat berpengaruh terhadap beberapa model pembelajaran, diantaranya pemebelajaran kontekstual. Menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan bermakna manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa.
            2. Latar belakang Psikologis
            Dipandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis kognitif. Menurut aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu akan lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minat, motivasi, dan kemampuan atau pengalaman.
            Ada yang perlu dipahami tentang belajar dalam konteks CTL.
            1. Belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki.
            2. Belajar bukan sekedar mengumpulkan fakta yang lepas-lepas.
            3. Belajar adalah proses pemecahan masalah.
            4. Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang dari yang sederhana menuju yang kompleks.
            5. Belajar pada hakikatnya menangkap pengetahuan dari kenyataan.

C. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvesional
Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvnsional
CTL
Pembelajaran Konvensional
Siswa sbagai subjek belajar
Siswa sebagai objek belajar
Siswa belajar melalui kegiatan kelompok
Siswa lebih banyak belajar secara individu
Pemblajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata
Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak
Kemampuan didasarkan atas pengalaman
Kmampuan diperoleh dari latihan-latihan
Tujuan akhir kepuasan diri
Tujuan akhir nilai atau angka
Prilaku dibangun atas kesadaran
Prilaku dibangun oleh factor dari luar
Pengtahuan yang dimiliki individu berkembengan sesuai dengan pengalaman yang dialaminya
Pengetahuan yang dimiliki bersifat absolute dan final tidak mungkin berkembang.
Siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran
Guru penentu jalannya proses pembelajaran
Pembelajaran bisa terjadi dimana saja
Pembelajaran terjadi hanya dalam kelas
Keberhasilan pembelajaran dapat diukur dengan berbagai cara
Keberhasilan pembelajaran hanya bisa diukur dengan tes

D. Peran Guru dan Siswa dalam CTL
            Setiap siswa mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki siswa tersebut dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Menurut Bobbi Deporter ada tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu tive visual, auditorial dan kinestis.
            Tipe visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, sedang tipe auditorial adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya, dan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan cara bergerak.
            Sehubungan dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru manakala menggunakan pendekatan CTL.
            1. Siswa harus dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar sseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dngan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memaksakan kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 
            2. Setiap anak memiliki kecendrungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mncoba hal-hal yang dianggap aneh dan baru. Oleh karena itulah belajar belajar bagi mreka adalah mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap pnting untuk dipelajari oleh siswa.
            3. Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui. Dengan demikian, guru berperan membantu agar setiap siswa mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya.
            4. Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada (asimilasi) atau proses pembentukan skema baru (akomodasi). Dngan demikian tugas guru adalah memfasilitasi (mempermudah) agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi.

E. Asas-Asas CTL
            CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.
1. Kontstruktivisme
            Adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Jean peaget menganggap bahwa pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek yang diamatinya.
2. Inkuiri
            Adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam beberapa langkah:
1.   Merumuskan masalah
2.   Mengajukan hipotesis
3.   Mengumpulkan data
4.   Menguji hipotesis berdsarkan data yang ditemukan
5.   Membuat kesimpulan

3. Bertanya (Questioning)
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingin tahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri.
            Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk:
            a) menggali informasi dan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran,
            b) membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
            c) merangsang kingintahuan siswa terhadap sesuatu
            d) memfokuskan siswa pada suatu yang diinginkan
            e) membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
            Konsep Masyarakat Belajar (Learning Community) dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran diperolah melalui kerja sama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, asas ini dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar.
5. Pemodelan (Modeling)
            Merupakan proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
6. Refleksi (Reflection)
            Merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilalui.
7. Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
            Adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diprlukan untuk untuk mngetahui apakah siswa benar-benar blajar ataukah tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.

0 komentar:

Posting Komentar